Posts

Showing posts from December, 2022
Tak Ngoding: COBIT | AIC | AIDA | TOGAF | Zachman | Kansei | ITIL | Usability | UI/UX

Ngoding: Native PHP| CI | Laravel || Tentang | Kontak | Privacy Policy | Disclaimer | DMCA Policy

Contoh Skripsi Smart Village Untuk Prodi Sistem Informasi

Smart Village merupakan topik yang menarik dibahas dalam skripsi, baik program studi Sistem Informasi, maupun non-informatika. Hal ini mirip topik e-government yang biasa dibahas oleh prodi Sistem Informasi dan Administrasi Publik. Smart Village Dalam Skripsi Sistem Informasi Berikut ini contoh judul skripsi prodi Sistem Informasi dan prodi yang serumpun: Analisis Kesiapan Desa di Kecamatan Indrapuri Menuju Smart Village Penulis: Ulya Rizqina Prodi: Pendidikan Teknologi Informasi Keterangan: Tanpa Ngoding   Penerapan Aplikasi Smart Village Berbasis Android di Desa Nalumsari Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara Penulis: Heni Mundjayati Prodi: Teknik Informatika Keterangan: Bab Tidak Lengkap   Sistem Informasi Smart Desa Untuk Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat Berbasis Web Studi Kasus: Kantor Desa Kota Intan Penulis: Rio Saputra Prodi: Sistem Informasi Keterangan: Bab Tidak Lengkap Smart Village di Skripsi Non-Informatika Berikut ini contoh judul skripsi

Menyusun Skripsi Smart Village dan Smart City

Skripsi Prodi Sistem Informasi: Smart Village atau Smart City Ketika berbicara tentang Smart Villag e dan Smart City, seorang mahasiswa mungkin bertanya "Apakah topik tersebut bisa dijadikan skripsi? Tentu saja penyajian isi skripsi harus sesuai dengan karakteristik program studi (Prodi) masing-masing. Yang saya lihat, topik tersebut mirip e-government, yakni tidak hanya dibahas oleh Prodi rumpun komputer/informatika, tapi juga dibahas oleh prodi lain, seperti administrasi publik, perencanaan kota, ilmu pemerintahan, dll. Tantangannya adalah bagaimana menyajikan skripsi topik Smart Village dari sudut pandang mahasiswa prodi Sistem Informasi (SI)? Ini sangat menarik untuk diterapkan. Bolehkah Smart City Untuk Skripsi Sistem Informasi? Apakah topik Smart Village atau Smart City layak untuk bidang SI? Jawabannya layak. Sebagai contoh, teman saya lulus dari S3 Informatika ITB mengambil topik disertasinya tentang Smart City.

Konsep dan Prospek Smart Village

Smart Village di Jepang Kunjungan ke desa Inakadate di distrik Minamitsugaru dan Nanbu-cho (Kota Nanbu) di distrik Sannohe prefektur Aomori di wilayah Tohoku, merupakan kejutan yang menyenangkan dalam hal bagaimana sebuah desa dan kota kecil dapat mencapai kemandirian. kecukupan melalui partisipasi masyarakat. Sementara desa Inakadate telah berhasil merevitalisasi ekonomi lokalnya dengan membuat mural seni padi yang merupakan bentuk lansekap unik menggunakan tanaman hidup di mana pun di dunia, Nanbu-cho (kota Nanbu) memainkan Tassya-mura atau konsep umur panjang yang bahagia desa yang telah dipromosikan bersama oleh divisi perencanaan pariwisata biro pariwisata dan departemen perdagangan, industri, dan tenaga kerja prefektur Aomori. Governancenow Konsep Smart City dan Smart Village Konsep smart city dan smart village , melalui penggunaan solusi cerdas, dirancang untuk mengurangi biaya layanan tanpa menurunkan standar layanan untuk penduduk dan kehidupan mereka. Literatur

Definisi dan Poin Penting Smart Village

Definisi Smart Village Sebuah desa menjadi 'Desa Cerdas' (Smart Village) ketika pembangunannya memenuhi semua persyaratan di bawah lima kategori dasar: Perkuatan, Pembangunan Kembali, Lapangan hijau, e-Pan (perencanaan elektronik), dan Mata Pencaharian. Teman saya, seorang peneliti Smart City mengatakan bahwa Smart Village merupakan bagian dari Smart City . Dalam penelitian saya sendiri, membangun Smart Village itu membutuhkan pengembangan e-government juga. Smart Village Pertama di India Jalan bersih dan besar, rumah pucca, jalan lebar, pohon besar untuk berteduh, sekolah yang layak untuk anak-anak, pengelolaan limbah, properti yang dibatasi dengan baik, air minum, listrik biasa, singkatnya, model tempat tinggal. Satu dekade yang lalu, tidak demikian halnya dengan desa Dhanora di distrik Dholpur di Rajasthan. Maju cepat ke tahun 2016, desa Dhanora mendapatkan kehidupan baru ketika Eco Needs Foundation mengadopsi desa tersebut dan memulai proyek Smart Village. Indiati

Definisi & Selengkapnya Smart City

Definisi Smart City Smart City (Kota Cerdas) adalah kotamadya yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan efisiensi operasional, berbagi informasi dengan publik, dan meningkatkan kualitas layanan pemerintah dan kesejahteraan warga. Techtarget Smart City (Kota pintar) adalah framework, terutama terdiri dari Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), untuk mengembangkan, menyebarkan, dan mempromosikan praktik pembangunan berkelanjutan untuk mengatasi tantangan urbanisasi yang berkembang. Thalesgroup Top 10 Smart City Terbaik di Dunia Berikut ini 10 Kota Cerdas teratas dari berbagai negara di dunia: 1. Singapore 2. Dubai 3. Oslo 4. Copenhagen 5. Boston 6. Amsterdam 7. New York 8. London 9. Barcelona 10. Hong Kong Asme

Apa Itu Smart City, Smart Village, Smart Campus, e-Government?

Pada blog ini, saya berbagi referensi tentang Smart City, Smart Village, Smart Campus, dan e-Government. Keempat topik ini menjadi satu topik penelitian utama saya, yakni Smart Village. Smart City Smart City (Kota Cerdas) merupakan salah satu topik yang sangat menarik saat ini. Dalam memeriahkan G20 di Indonesia, ini menjadi salah satu topik pembahasan para pakar, termasuk kalangan akademisi. Saya sendiri memiliki seorang teman yang sudah 7 tahun berkecimpung di bidang Smart City . Beliau bersama profesornya aktif dalam membangun Smart City Indonesia. Smart Village Smart Village (Desa Cerdas) merupakan bagian dari Smart City. Profesor dari Jepang pernah membahas topik tersebut pada saat saya ikut konferensi internasional tahun 2022 ini. Saya sendiri kadang menyebut Smart Village sebagai Desa Digital. Beberapa tulisan saya tentang ini alhamdulillah sudah terindeks Scopus dan WoS. Topik Smart Village sangat banyak beririsan dengan Smart City, bahkan dengan e-Government. Walaup

Cara Skripsi Tanpa Tempat Penelitian (Perusahaan atau Instansi)

Di prodi Sistem Informasi kampus saya, skripsi kebanyakan disusun dengan melibatkan objek/tempat penelitian. Jadi, kalau kita ingin membuat aplikasi Daftar Hadir, maka harus disebutkan di mana aplikasi tersebut akan diterapkan? Jika kita ingin melakukan analisis seperti evaluasi penerapan TI, maka harus disebutkan evaluasi itu diterapakn di perusahaan/lembaga apa? Bahkan penerapan algoritma tertentu atau teori tertentu, walaupun aplikasinya sederhana, tetap menyebutkan tempat penelitiannya. Misal, membuat aplikasi Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang aplikasinya masih sederhana, tetap menyebutkan SPK tersebut merupakan hasil penelitian dari tempat penlitian mana? Apakah skripsi bisa tanpa tempat penelitian? Bisa, seperti membuat game, antivirus, dan sejenisnya. Jenis ini salah satu yang saya harapkan diperbanyak agar tema skripsi lebih bervariasi, skill lulusan juga lebih keren karena berani tampil beda. Kenapa seakan-akan tempat penelitian itu wajib? Menurut saya, tempat penelitian p

Audit Sistem Informasi Menggunakan COBIT 2019

Apa Itu Cobit 2019? COBIT merupakan framework yang sangat terkenal dalam kajian audit dan tata kelola sistem informasi. Saya belajar COBIT setelah menyusun tesis tentang evaluasi web menggunakan model AIC (Attract, Inform, Community), sebuah model yang sangat membantu saya membuat tugas akhir (tesis) tanpa ngoding karena kalau harus membuat evaluasi disertai rekomendasi dalam bentuk aplikasi akan membutuhkan waktu lebih banyak lagi dan dikhawatirkan tidak lulus tepat waktu. :) Definisi COBIT adalah kerangka kerja yang menyediakan prinsip, praktik, alat, dan model yang diterima secara global untuk meningkatkan kepercayaan dan nilai dari perusahaan Teknologi Informasi (TI). Apa Saja Domain COBIT 2019? Siklus hidup tatakelola (governance) dan manajemen TI dalam COBIT 2019 menggunakan 5 domain, yakni EDM, APO, BAI, DSS, dan MEA. Apa Perbedaan COBIT 5 dan 2019? Dalam Cobit 5 tiap item adalah nama proses, sedangkan dalam Cobit 2019, item-item dinamai dengan obyektif yang diharapkan jika pros

Contoh Membuat Kuesioner Skripsi Sistem Informasi dan Caranya

Ada beberapa cara untuk membuat kuesioner untuk skripsi sistem informasi, baik untuk skripsi ngoding maupun tanpa ngoding. Di sini, saya berbagi satu cara, yakni kuesioner menggunakan Model AIC (Attract, Inform, Community). Kalau kita mendapatkan referensi yang sudah ada pertanyaan-pertanyaan kuesionernya memang lebih enak. Akan tetapi, jangan lupa juga, di Bab IV sebaiknya kita tidak menampilkan kuesioner secara utuh, tapi cukup inti dari kuesioner saja. Contoh Variabel Kuesioner di Bab IV Poin-poin penting kuesioner di Bab IV biasa disebut sebagai atribut atau variabel. Sederhanya, satu pertanyaan di kuesioner berarti satu atribut. Kalau kuesioner memuat 52 pertanyaan berarti 52 atribut. Contoh Atribut: 1. Warna Konsisten 2. Ikon Konsisten 3. Logo organisasi 4. Judul halaman 5. Tampilan layout rapi Contoh Kuesioner di Lampiran Kuesioner biasanya disimpan di bagian Lampiran. Adapun contoh pertanyaan kuesionernya untuk lima atribut di atas seperti ini: 1. Apakah tata warna web konsist

Skripsi Tanpa Ngoding Business Model Canvas (BMC)

Judul Skripsi BMC Business Model Canvas (BMC) pernah diterapkan oleh mahasiswa bimbingan saya, Rafi Al Amien Akbar.  Judul: Perancangan Aplikasi Barbershop Berbasis Android Dengan Pendekatan BMC. Bab I Adapun Rumusan Masalahnya: 1. Bagaimana analisis model bisnis yang terjadi? 2. Bagaimana cara mengatasi antrean yang ada? 3. Bagaimana barbershop memberikan informasi mengenai waktu tunggu antrean dan lokasi kepada pelanggan? Bab II menyusul Bab III menyusul Bab IV A. BMC Barbershop mencakup: 1. Customer Segments 2. Value Proposition 3. Channels 4. Revenue Stream 5. Customer Relationship 6. Key Activities 7. Key Resources 8. Key Partnership 9. Cost Structure B. Flowchart Sistem Berjalan C. Sistem Yang Diusulkan mencakup Use Case , Activity Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram . D. Perancangan Antarmuka menggunakan Figma.com E. Pengujian Desain: usability testing kepada 30 responden  

Skripsi Tanpa Ngoding Menggunakan Usability Testing

Secara sederhana, skripsi tentang Usability Testing dapat diterapkan pada aplikasi buatan kita atau aplikasi buatan orang lain. Yang saya tahu, pengumpulan datanya menggunakan kuesioner juga. Setelah jawaban terkumpul, maka kita lakukan analisis. Ketika membahas Usability, saya biasanya ikut terpikir tentang User Experience, User Interface, dan sejenisnya. Di IPB, ada teman yang menyusun tesis pemeringkatan web pemerinatah kabupaten di seluruh Indonesia menggunakan Usability. Di LIKMI, ada teman yang menyusun tesis menggunakan End User Computing Satisfaction (EUCS) untuk menilai aplikasi mobile yang dibuatnya dalam tesis. Dalam EUCS, variabel yang ditanyakan meliputi isi, akurasi, format, kemudahan, ketepatan waktu. Teman saya hanya melibatkan 26 mahasiswa. Contoh pertanyaannya: " Apakah isi informasi yang dihasilkan sistem memenuhi kebutuhan anda sebagai mahasiswa?"